---

meliana

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

03 Juni 2008

Ayah

tidak hanya pada ibu pada ayah juga.....
Untukmu para ayah & calon ayah ........
_________________

Suatu ketika, ada seorang anak perempuan bertanya kepada ayahnya,
tatkala tanpa sengaja dia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya
yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk, disertai
suara batuk-batuk.
Anak perempuan itu bertanya: "Ayah, mengapa wajahmu kian berkerut-merut
dengan badan yang kian hari kian terbungkuk?" Ayahnya menjawab :
"Sebab aku laki-laki." Anak perempuan itu bergumam : "Aku tidak mengerti."
Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak perempuan itu,
terus menepuk-nepuk bahunya sambil mengatakan : "Anakku, kamu memang
belum mengerti tentang laki-laki."

Karena penasaran, anak perempuan itu kemudian menghampiri Ibunya seraya
bertanya: "Ibu, mengapa wajah ayah jadi berkerut-merut dan badannya
kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada
keluhan dan rasa sakit ?" Ibunya menjawab : "Anakku, seorang laki-laki
yang bertanggung-jawab terhadap keluarga memang akan demikian."
Hanya itu jawaban sang Ibu.

Anak perempuan itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa. Tetapi dia tetap
saja penasaran, mengapa wajah ayahnya yang tadinya tampan dan gagah
menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?
Hingga pada suatu malam, anak perempuan itu bermimpi. Di dalam impian itu
seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut. Dan kata-kata
yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai
jawaban rasa kepenasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan laki-laki, Aku membuatnya sebagai pemimpin dan tiang
penyangga dari bangunan keluarga, yang akan menahan setiap ujungnya
agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi. Ku-ciptakan bahunya
yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi keluarganya.
Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang
berasal dari tetes keringat yang halal dan bersih sehingga keluarganya
tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya.
Demi keluarganya, dia merelakan kulitnya tersengat panas matahari dan
badannya basah kuyup kedinginan tersiram hujan.
Yang selalu dia ingat adalah semua orang menanti kedatangannya dan
mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat
dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa keluh kesah,
walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan kerapkali menerpanya.
Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi
mencintai dan mengasihi keluarganya didalam kondisi apapun juga,
walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai
hatinya. Ku-berikan kerutan di wajahnya agar menjadi bukti, bahwa dia
senantiasa berusaha tenaga dan pikiran untuk mencari cara sehingga
keluarganya bisa hidup dalam keluarga yang sakinah. Ku-jadikan
badannya terbungkuk-bungkuk agar dapat membuktikan,bahwa sebagai
laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya,
dia senantiasa berusaha mencurahkan seluruh tenaganya demi kelangsungan
hidup keluarga. Ku-berikan kepada laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai
pemimpin agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya
inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya
tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terbangun anak perempuan itu, dan segera dia berlari, bersuci, berwudhu
dan melakukan shalat malam hingga menjelang subuh. Setelah itu dia
hampiri bilik ayahnya yang sedang berdzikir. Ketika ayahnya berdiri,
anak perempuan itu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya.
"Aku mendengar dan merasakan bebanmu, ayah."

***

Saudaraku, do'akanlah dia dan berbaktilah kepadanya selagi masih hidup
karena Allah memerintahkan kita demikian dan dia memang menjadi jalan
kelangsungan hidup kita hingga sekarang, hingga kita besar dan hingga
kita bisa duduk di kantor ini.

Tidak ada komentar: