---

meliana

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

31 Agustus 2008

Hindari makanan2 ini, bikin perut modar

1. Chicken Nugget
Kapanpun anda mencelupkan bahan makanan ke adonan, kemudian menggorengnya, makanan itu akan menjadi beban bagi pencernaan anda. Makanan yang digoren mengandung banyaklemak dan akan mengganggu pencernaan. Jika anda mengalami radang pencernaan, maka hal ini harus dihindari, karena akan menyebabkan pusing dan diare, demikian kata Tara Gidus, ahli diet di Orlando. Jika ingin makan nuget seperti ini, lebih baik anda oven daripada digoreng.

2. Cabe
Cape pedas memang enak banget, tapi bahaya lho, cabe bisa mengganggu lapisan pelindung kerongkonan anda. Hasilnya: panas di dada setelah makan. "Bahkan jika anda menahan panasnya dengan manambahkan krim masam, anda masih akan merasakan hal yang sama," kata Gidus. Jadi daripada anda mengurangi panas dengan krim atau santan, yang hanya menambah kalori, coba gunakan cabe yang tidak sepedas itu.

3. Coklat
Konsekuensi tidak menyenangkan dari coklat bukan karena makan coklatnya, tapi gara2 kebanyakan makan coklat. Mungkin sepotong brownies sudah cukup, tapi brownies, tiga tumpuk, pake eskrim, wah, bahaya. Coklat ternyata membuat otot kerongkongan melemah, sehingga asam di pencernaan akan naik lagi ke atas dan menyebabkan rasa terbakar.

4. Jus Lemon

Jus lemon yang asam ini akan mengganggu kerongkongan, dan merangsang saraf sensorik untuk semakin merasa meradang. Di lambung, tambahan asam ini akan semakin menambah iritasi yang ada. Bayangkan anda belum makan, dan perut anda tiba2 sudah penuh dengan asam, apalagi yang akan anda rasakan selain sakit perut. Jika anda minum lemonade dengan gula, hati2 gula terkadang merangsang diare.

5. Mashed Potato

Tidak ada yang lebih tidak berbahaya daripada mashed potato (kentang tumbuk) tapi itu hanya kayaknya. Tapi buat anda yang tidak toleran terhadap laktosa, makanan ini hanya akan membahayakan anda. Mashed potato biasanya penuh dengan susu atau bahkan krim kental.

6. Bawang mentah
Bawang-bawangan mentah juga berbahaya, memang mereka mampu memberikan perlindungan ekstra terhadap jantung dan peredaran darah, tapi bahkan ada diantara mereka yang hanya akan menyebabkan gejolak di perut. Jika anda mengkonsumsinya, pastikan sudah dimasak. Jika anda ingin mendapat khasiat terbaik dan tidak ingin perut anda terganggu, salah satu ide dari May Ryan, ahli makanan, mengatakan ada baiknya anda mencampurkan bawang mentah dan matang.

7. Es Krim

Tidak berbahaya sama sekali kan? Tapi jika anda tidak toleran terhadap laktosa, wah, perut bisa kembung, kram, atau bahkan penuh dengan gas! Jika memang demikian coba cari eskrim yang dibuat dari susu kedelai. Biarpun anda toleran laktosa, makan eskrim kebanyakan juga akan membuat perut anda serasa penuh selama berjam2, karena anda mengkonsumsi lemak, dan es krim, hampir semuanya adalah lemak.

8. Brokoli
Sayuran kaya nutrisi dan serat ini memang luar biasa sehat, tapi sayuran ini bisa membuat perut anda penuh gas, maka jangan makan mentah, siram air panas, atau masak secepatnya, senyawa kimia yang ada akan berkurang, dan gas yang terbentuk juga akan minimal.

9. Kacang2an
Kacanga2an seperti ini juga akan membuat perut anda berasa penuh karena sulitnya kacang2an ini dicerna. Enzym untuk memecah makanan ini hanya ditemukan di beberapa bakteri yang tinggal di dalam pencernaan. Dan jika anda tidak makna kacang2an secara rutin, mungkin anda akan kekurangan enzym untuk memecahnya, makanya anda akan kembung. Masak kacang2an ini dalam bentuk kuah, karena cairan yang ada akan membantu mencernakan sejumlah besar serat yang ada.

10. Permen (Karet) tanpa kalori
Tidak berkalori, karena adanya sorbitol. Sorbitol, pemanis buatan, ini akan membuat perut anda kembung juga karena gas yang ada di dalam perut.

Pertolongan pertama penderita STROKE

Pertolongan Pertama Pada Stroke

(Dengan cara mengeluarkan darah pada setiap ujung jari tangan dan ujung daun telinga).

Ada satu cara terbaik untuk memberikan pertolongan pertama kepada orang yang mendapat serangan STROKE.
Cara ini selain dapat menyelamatkan nyawa si penderita, juga tidak menimbulkan efek sampingan apapun.
Pertolongan pertama ini dijamin merupakan pertolongan GAWAT DARURAT yang dapat berhasil 100%.

Sebagaimana diketahui, orang yang mendapat serangan STROKE, seluruh darah di tubuh akan mengalir sangat kencang menuju pembuluh darah di otak.
Apabila kegiatan pertolongan diberikan terlambat sedikit saja, maka pembuluh darah pada otak tidak akan kuat menahan aliran darah yang mengalir dengan deras dan akan segera pecah sedikit demi sedikit.
Dalam menghadapi keadaan demikian jangan sampai panik tetapi harus tenang.

Sipenderita harus tetap berada ditempat semula dimana ia terjatuh (mis : dikamar mandi, kamar tidur, atau dimana saja). JANGAN DIPINDAHKAN !!! sebab dengan memindahkan si penderita dari tempat semula akan mempercepat perpecahan pembuluh darah halus di otak. Penderita harus dibantu mengambil posisi duduk yang baik agar tidak terjatuh agi, dan pada saat itu pengeluaran darah dapat dilakukan.

Untuk yang terbaik menggunakan JARUM SUNTIK, namun apabila tidak ada, maka JARUM JAHIT/JARUM PENTUL/PENITI dapat dipakai dengan terlebih dahulu disterilkan dulu dengan cara dibakar diatas api.
Segera setelah jarum steril, lakukan PENUSUKAN pada 10 UJUNG JARI TANGAN.

Titik penusukan kira-kira 1cm dari ujung kuku. Setiap jari cukup ditusuk 1 kali saja dengan harapan setiap jari mengeluarkan tetes darah.
Pengeluaran darah juga dapat dibantu dengan cara dipencet apabila darah ternyata tidak keluar dari ujung jari.
Dalam jangka waktu kira-kira 10 menit, si penderita akan segera sadar kembali.

Bila mulut sipenderita tampak mencong / tidak normal, maka KEDUA DAUN TELINGA sipenderita HARUS DITARIK-TARIK sampai berwarna kemerah-merahan.
Setelah itu lakukanlah 2 KALI PENUSUKAN pada masing-masing UJUNG BAWAH DAUN TELINGA sehingga darah keluar sebanyak 2 tetes dari setiap ujung daun telinga. Dengan demikian dalam beberapa menit bentuk mulut si penderita akan kembali normal.

Setelah keadaan si penderita pulih dan tidak ada kelainan yang berarti,maka bawalah si penderita dengan hati-hati ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

*Dikutip dari artikel di salah satu majalah kesehatan*

Pohon bukan solusi pemanasan global

Apa yang dulu dipandang sebagai solusi untuk masalah emisi gas CO2, yakni kemampuan pohon menyerap karbondioksida hasil aktivitas manusia (CO2 antropogenik), kini mulai diragukan "keampuhannya" karena fenomena pemanasan global tetap saja terjadi.
Sebuah penelitian selama 20 tahun yang menganalisa 30 titik di Kutub Utara mendapati bahwa kemampuan pohon menyerap CO2 terus menurun, padahal saat ini berkembang kampanye yang menyebutkan bahwa dengan menanam banyak pohon maka laju perubahan iklim bisa ditekan.
Gas karbondioksida yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia biasanya diserap oleh pohon dan laut, untuk kemudian dilepaskan pada masa yang akan datang. Tapi ini bukanlah akhir dari siklus karbon.

Seperti dikutip dari situs warta lingkungan hidup www.enn.com, pohon melepaskan simpanan CO2-nya saat ia membusuk atau terurai. Hal ini kemudian memunculkan siklus karbon.

Temperatur yang semakin tinggi akibat perubahan iklim tidak hanya meningkatkan laju pertumbuhan pohon dan tanaman di seluruh dunia, tapi juga memicu emisi CO2 yang berlebihan. Pohon kemudian berubah peran dari penyerap CO2 menjadi produsen gas karbon lewat proses penguraian yang lazim terjadi pada musim-musim akhir pertumbuhannya.

Bukti terbaru yang dikumpulkan dari seluruh dunia menunjukkan bahwa awal musim dingin terjadi mundur dari biasanya, sementara musim panas datang lebih awal. Di Bumi belahan Utara, temperatur pada musim semi dan musim gugur naik sekitar 1,1 dan 0,8 derajat Celsius dalam kurun waktu sekitar 2 dekade terakhir. Ini artinya musim pertumbuhan pohon semakin lama, dan para ahli menduga hal tersebut sebagai hal yang bagus buat menekan laju perubahan iklim.

Bahkan pertambahan pohon di muka Bumi bisa terlihat dari luar angkasa, citra satelit menunjukkan bahwa luasan hijau semakin besar di permukaan Bumi dari masa sebelumnya. Namun demikian, data terbaru menunjukkan bahwa pola berpikir seperti terlalu menyederhanakan masalah.

Sekitar 30 titik pengamatan yang tersebar di Siberia, Alaska, Kanada, dan Eropa diteliti kadar CO2 di lapisan atmosfernya. Yang dikaji bukan cuma CO2 saat proses fotosintesis tapi juga CO2 yang dilepaskan pohon dan mikroba selama proses respirasi.

Tim peneliti pun memusatkan penelitiannya pada musim gugur, masa ketika hutan berubah peran dari penyimpan karbon menjadi produsen karbon. Dan ternyata, periode mengurainya pohon datang lebih awal dalam satu tahun, di beberapa tempat menunjukkan awal periode terjadi beberapa hari lebih cepat sementara di tempat lain beberapa pekan lebih cepat dari biasa.

Temuan ini sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa jumlah CO2 di atmosfer bertambah lebih cepat dari perkiraan awal - dengan kata lain laju perubahan iklim akan terus meningkat pada masa mendatang.

Menurut Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC), manusia hanya punya waktu 8 tahun untuk mencegah datangnya efek terburuk dari perubahan iklim. Namun waktu dan bukti-bukti ilmiah haruslah dijadikan umat manusia sebagai panduan untuk bertindak, dan tidak ada kata lain solusinya adalah menurunkan emisi gas rumah kaca, menurunkan emisi CO2.
__________________
beli bensin pake www.kuponbensin.tk
tapi
untuk gratisan www.investoranda.tk

Idul Fitri, Memetik “Buah” kejujuran dan Kesabaran

Buletin No. 151
Oleh: Syaif el-Rachman

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,”(QS al-Baqarah [2]: 155)

Tak terasa sebulan lamanya kita telah menunaikan ibadah puasa, dan kita telah merayakan Idul Fithri atau “Hari Kemenangan”. Dalam kamus “Lisânul ‘Arab” dikatakan bahwa îd secara bahasa artinya “setiap hari yang di dalamnya ada perkumpulan.” Îd terambil dari kata “‘âda–ya’ûdu” artinya “kembali; karena seakan-akan mereka selalu kembali padanya.” Tapi ada sebagian orang yang berpendapat bahwa îd diambil dari kata: “Adat atau kebiasaan, karena mereka menjadikannya sebagai kebiasaan. Bentuk jamaknya adalah “‘ayâda”. Bila dakatakan “Îd Muslimun”, maknanya: mereka menyaksikan hari raya (îd) mereka. Ibnul A’rabi mengatakan: “îd dinamakan dengan nama tersebut karena setiap tahun ia selalu kembali dengan kegembiraan yang baru.”

Sedangkan lafadz “fithru” (îd al-fithri atau îdul fithri) menurut bahasa: “berbuka” atau “ifthâr”. Jadi, secara bahasa makna dari hari raya “idul fitri” adalah “hari berbuka puasa”. Yakni umat Islam diperbolehkan makan dan minum setelah satu bulan lamanya mereka berpuasa. Selain itu, di akhir bulan puasa umat Islam memakai pakian yang bagus guna merayakan keberhasilan mereka menunaikan ibahah puasa sebulan penuh. Meskipun demikian, memakai pakaian yang serba baru bukanlah kewajiban, tapi merupakan “kebiasaan masyhur” dan tidak ditentang oleh Rasulullah Saw.

Definisi idul fitri sebagai hari berbuka puasa sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa nabi Muhammad Saw. bersabda, “puasa itu ialah pada hari kamu berpuasa, dan (Idul) Fithri itu ialah pada hari kamu berbuka. Dan (Idul) Adlha (yakni hari raya menyembelih hewan-hewan kurban) itu ialah pada hari kamu menyembelih hewan,” (HR Tirmidzi). (lihat, almanhaj.or.id-Berjalan di atas Manhaj As-Salafush Shalih) Hadits di atas menunjukkan bahwa definisi idul fitri adalah hari berbukanya kaum muslimin atau diperbolehkannya umat Islam makan dan minum disiang hari.

Meskipun demikian, memahami Idul Fitri hanya sebagai “hari berbukanya umat Islam” terlalu memahami puasa hanya sebatas menahan lapar dan dahaga saja. bagi mayoritas umat Islam Indonesia, Idul Fitri tidak hanya dipahami sebagai hari dibolehkannya umat Islam berbuka, tapi juga dipahami dengan kembalinya umat Islam ke fitrah awal mereka, yaitu kesucian atau terbebasnya umat Islam dari segala dosa. setelah melalui Ramadhan, umat Islam—yang bersungguh-sungguh menjalankan ibadah puasa atau mereka yang tidak hanya memuasakan mulutnya dari makanan dan minuman, tapi juga hawa nafsunya—layaknya bayi yang baru dilahirkan; suci tanpa dosa secuilpun.

Jadi, Idul Fitri jangan hanya dipahami sebagai “hari berbukanya umat Islam”, karena pemahaman ini terlalu melihat Islam dalam paradigma materialistik dan Islam tidak lahir hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan perut. Puasa adalah menahan diri dari melakukan perbuatan yang dilarang (haram) dan dibenci (makruh) Allah serta melakukan ibadah dan perbuatan baik yang diperintahkan (wajib) ataupun dianjurkan (sunnah) Allah dan rasul-Nya. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah semata, maka dosa-dosanya yang lampau telah diampuni.”

Kata “fithrah” dalam kamus “al-Munjid Fi al-Lughat Wa al-A’lam” didefinisikan sebagai “sifat yang dimiliki yang setiap makhluk diawal penciptaannya” (Lihat, Louis Ma’luf, [Beirut: Dar Al-Masriq, 1996], cet. 36, h. 588). Pemahaman fithrah sebagai kesucian mendapatkan landasan kuat dalam ajaran Islam. Menurut ajaran Islam, bayi yang lahir adalah suci (hal ini bertentangan dengan paham kaum Kristiani yang menganggap bayi yang baru lahir membawa dosa turunan atau dosa asal, karena itu harus disucikan). Sebuah hadits mengatakan bahwa “setiap bayi yang dilahirkan adalah suci (fithrah), orang tua-lah (bapak) yang menjadikannya sebagai seorang Yahudi, Nashrani, dan Majus,” (HR Muslim). Makna hadits ini sama persis dengan teori “Tabularasa” yang dikemukakan oleh John Locke (1632-1704).

Banyak hadits dan pendapat ulama yang mengatakan bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tapi juga bagaimana mengekang hawa nafsu untuk kemudian mengendalikannya sesuai dengan keinginan dan kehendak Sang Pencipta Alam. Seperti larangan untuk berdusta, marah, menggunjing, dll. Melakukan perbuatan tercela ini tidak membatalkan puasa, hanya saja membuat orang yang berpuasa kehilangan pahala dari puasanya. Nabi bersabda, “Banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari pahala puasanya kecuali lapar dan dahaga.”

Di bulan Ramadhan, kaum beriman (mukmin) harus mengekang dan mengendalikan hawa nafsunya agar puasa yang mereka jalankan tidak hanya menghasilkan rasa lapar dan haus belaka, tapi juga pahala berlimpah di sisi Allah. Karena itu, hari raya Idul fitri juga disebut sebagai “Hari Kemenangan”, yaitu kemenangan karena telah berhasil menundukkan hawa nafsu di bawah pancaran ajaran Ilahi. Seperti kita ketahui, bahwa perang terbesar menurut Rasulullah Saw. adalah perang melawan hawa nafsu.

Kini Ramadhan telah beringsut menjauhi kita. Dikabarkan dalam sebuah hadits bahwa seisi alam menangisi kepergian Ramadhan. Rasulullah pun bersabda, “Jika manusia tahu apa yang ada di bulan Ramadhan, maka manusia akan mengharap setiap tahun adalah Ramadhan.” Kepergian “Sayyidus Syuhûr” ini tidak dapat kita tunda sedetik pun, ia berjalan mengikuti irama waktu yang dimainkan oleh Sang Pencipta. Kita hanya bisa berharap dengan sangat, mudah-mudahan di tahun depan kita bisa bersua kembali dengan bulan yang penuh barokah, rahmah, dan mahgfirah ini.

Kepergian bulan Ramadhan nan suci ini janganlah diikuti dengan menghilangkan nilai-nilai kebaikan yang telah kita tanam selama bulan Ramadhan. Ramadhan mengajarkan indahnya berbuat baik dan berkata jujur, menghilangkan amarah dan menghiasai jiwa dengan kesabaran, memperbanyak amal kebaikan dan menghilangkan keburukan, dan masih banyak lagi hal positif lainnya.

Hemat penulis, solidaritas sosial, kesabaran dan kejujuran adalah tiga hal terpenting yang “diajarkan” Ramadhan kepada umat Islam. Khususnya kepada umat Islam Indonesia, pengaplikasian tiga nilai ini akan mampu menangkis negeri ini dari kesedihan berkepanjangan dan membebaskan negeri ini dari keterpurukan. Puasa mendidik kita merasakan penderitaan yang dirasakan kaum miskin, dengan harapan hati kita terenyuh dan sudi membantu mereka. Kesabaran dibutuhkan oleh bangsa ini menghadapi berbagai musibah yang sepertinya tiada bosan mengunjungi negeri ini. Bisa kita sebut tsunami Aceh dan Pangandaran, gempa Yogyakarta, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, kekeringan yang menimpa sebagian daerah dan lain sebagainya.

Sikap sabar adalah jawaban yang paling tepat menghadapi semua musibah yang datang melanda sambil melakukan introspeksi diri. Allah menyatakan dalam sebuah firman-nya bahwa Dia akan mendatangkan cobaan berupa rasa takut, lapar, cemas dan lain sebagainya. Allah berfirman, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar,” (QS al-Baqarah [2]: 155)

Kejujuran mungkin bisa dikatakan adalah barang yang paling langka di negeri ini. Akibat tiadanya kejujuran dalam mengelola negeri yang “gemah ripah loh jinawi” ini, mayoritas penduduk bangsa ini berada dalam garis kemiskinan. Jika saja kejujuran yang selalu diperjuangkan saat menjalani ibadah puasa juga diperjuangkan oleh seluruh kompenen bangsa dalam mengelola negara, insya Allah dalam waktu yang relatif singkat, bangsa ini akan menjadi bangsa yang bermartabat dan rakyatnya makmur.

Ramadhan memang telah berlalu, namun kita usahakan agar nilai-nilai, sikap, dan perbuatan baik yang kita lakukan selama bulan Ramadhan tidak sirna bersamaan dengan kepergian Ramadhan, terutama mengenai kesabaran dan kejujuran. Dengan kesabaran, kita akan terselamatkan dari tindakan emosial yang akan berujung pada anarkisme, bahkan terorisme. Kesabaran juga kita butuhkan dalam berdakwah. Dakwah dan sabar adalah dua hal yang tak terpisahkan. Kesabaran merupakan kunci sukses dakwah para nabi. Kemudian, kejujuran sangat dibutuhkan negara ini guna membenahinya dari keterpurukan.

Semoga kita termasuk orang yang memenangkan pertempuran melawan hawa nafsu dan menundukkannya di bawah nilai-nilai Ilahi. Semoga sikap dan perbuatan baik yang menghiasi diri kita selama bulan Ramadhan terus menghiasi diri kita meskipun Ramadhan telah pergi. Amien.

Wallahu a’lamu bis shawab.

Manfaat Buah Kurma

MANFAAT BUAH KURMA MENURUT SUDUT PANDANG MEDIS MODERN


Oleh
Abu Zubair Zaki Rakhmawan


Berikut ini akan kami paparkan sebagian dari manfaat dan khasiat kurma ditinjau dari sudut pandang medis modern yang sekaligus menguatkan khabar Al-Qur’an Al-Karim dan As-Sunnah Ash-Shahihah tentang khasiat dan keutamaan kurma.

[1]. Tamr (kurma kering) berfungsi untuk menguatkan sel-sel usus dan dapat membantu melancarkan saluran kencing karena mengandung serabut-serabut yang bertugas mengontrol laju gerak usus dan menguatkan rahim terutama ketika melahirkan.

Penelitian yang terbaru menyatakan bahwa buah ruthab (kurma basah) mempunyai pengaruh mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa systolenya (kontraksi jantung ketika darah dipompa ke pembuluh nadi). Bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Maryam binti Imran untuk memakan buah kurma ketika akan melahirkan, dikarenakan buah kurma mengenyangkan juga membuat gerakan kontraksi rahim bertambah teratur, sehingga Maryam dengan mudah melahirkan anaknya.[1]

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu kearahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu, maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernadzar berpuasa untuk Rabb Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini” [Maryam : 25-26]

Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah membawakan perkataan ‘Amr bin Maimun di dalam tafsirnya : “Tidak ada sesuatu yang lebih baik bagi perempuan nifas kecuali kurma kering dan kurma basah” [2]

Dokter Muhammad An-Nasimi dalam kitabnya, Ath-Thibb An-Nabawy wal Ilmil Hadits (II/293-294) mengatakan, “Hikmah dari ayat yang mulia ini secara kedokteran adalah, perempuan hamil yang akan melahirkan itu sangat membutuhkan minuman dan makanan yang kaya akan unsur gula, hal ini karena banyaknya kontraksi otot-otot rahim ketika akan mengeluarkan bayi, terlebih lagi apabila hal itu membutuhkan waktu yang lama. Kandungan gula dan vitamin B1 sangat membantu untuk mengontrol laju gerak rahim dan menambah masa sistolenya (kontraksi jantung ketika darah dippompa ke pembuluh nadi). Dan kedua unsur itu banyak terkandung dalam ruthab (kurma basah). Kandungan gula dalam ruthab sangat mudah untuk dicerna dengan cepat oleh tubuh” [3]

Buah kurma matang sangat kaya dengan unsur Kalsium dan besi. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi perempuan yang sedang hamil dan yang akan melahirkan, bahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Maryam Al-Adzra (perawan) untuk memakannya ketika sedang nifas (setelah melahirkan). Kadar besi dan Kalsium yang dikandung buah kurma matang sangat mencukupi dan penting sekali dalam proses pembentukan air susu ibu. Kadar zat besi dan Kalsium yang dikandung buah kurma dapat menggantikan tenaga ibu yang terkuras saat melahirkan atau menyusui. Zat besi dan Kalsium merpuakan dua unsur efektif dan penting bagi pertumbuhan bayi. Alasannya , dua unsur ini merupakan unsur yang paling berpengaruh dalam pembentukan darah dan tulang sumsum.

[2]. Ruthab (kurma basah) mencegah terjadi pendarahan bagi perempuan-perempuan ketika melahirkan dan mempercepat proses pengembalian posisi rahim seperti sedia kala sebelum waktu hamil yang berikutnya [4]. Hal ini karena dalam kurma segar terkandung hormon yang menyerupai hormon oxytocine yang dapat membantu proses kalahiran.

Hormon oxytocine adalah hormon yang salah satu fungsinya membantu ketika wanita atau pun hewan betina melahirkan dan menyusui.

[3]. Memudahkan persalinan dan membantu keselamatan sang ibu dan bayinya. [5]

[4]. Buah kurma, baik tamr maupun ruthab dapat menenangkan sel-sel saraf melalui pengaruhnya terhadap kelenjar gondok. Oleh karena itu, para dokter menganjurkan untuk memberikan beberapa buah kurma di pagi hari kepada anak-anak dan orang yang lanjut usia, agar kondisi kejiwaannya lebih baik.

[5]. Buah kurma yang direbus dapat memperlancar saluran kencing.

[6]. Buah kurma Ajwah dapat digunakan sebagai alat ruqyah dan mencegah dari ganguan jin.

[7]. Kurma sangat dianjurkan sebagai hidangan untuk berbuka puasa. Ada hal yang sudah ditetapkan dalam bidang kedokteran bahwa gula dan air merupakan zat yang pertama kali dibutuhkan orang berpuasa setelah melalui masa menahan makan dan minum. Berkurangnya glukosa (zat gula) pada tubuh dapat mengakibatkan penyempitan dada dan gangguan pada tulang-tulang. Dilain pihak, berkurangnya air dapat melemahkan dan mengurangi daya tahan tubuh. Hal ini berbeda dengan orang berpuasa yang langsung mengisi perutnya dengan makanan dan minuman ketika berbuka. Padahal ia membutuhkan tiga jam atau lebih agar pencernaannya dapat menyerap zat gula tersebut. Oleh karena itu, orang yang menyantap makanan dan minuman ketika berbuka puasa tetap dapat merasakan fenomena kelemahan dan gangguan-ganguan jasmani akibat kekurang zat gula dan air.

[8]. Buah kurma dapat mencegah stroke

[9]. Buah kurma kaya dengan zat garam mineral yang menetralisasi asam, seperti Kalsium dan Potasium. Buah kurma adalah makanan terbaik untuk menetralisasi zat asam yang ada pada perut karena meninggalkan sisa yang mampu menetralisasi asam setelah dikunyah dan dicerna yang timbul akibat mengkonsumsi protein seperti ikan dan telur.

[10]. Buah kurma mengandung vitamin A yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolisme lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit serta menenangkan sel-sel saraf.

[11] Kurma adalah buah, makanan, obat, minuman sekaligus gula-gula. [6]


[Disalin dengan sedikit penyesuaian dari buku Kupas Tuntas Khasiat Kurma Berdasarkan Al-Qur’an Al-Karim, As-Sunnah Ash-Shahihah dan Tinjauan Medis Modern, Penulis Zaki Rahmawan, Pengantar Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit Media Tarbiyah – Bogor, Cetakan Pertama, Dzul Hijjah 1426H]
__________
Foote Note
[1]. Perkataan Dokter Muhammad Kamal Abdul Aziz dalam kitabnya Al-Ath’imah Al-Qur’aniyyah. Dicantumkan oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[2]. Tafsir Ibni Katsir (V/168), Tahqiq : Hani Al-Haj, cet. Al-Maktabah At-Tauqifiyah, Mesir.
[3]. Dinukil oleh Syaikh Salim bin Id Al-Hilaly dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[4]. Catatan kaki yang terdapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[5]. Catatan kaki yang tedapat dalam Shahih Ath-Thibb An-Nabawy fi Dhau’il Ma’arif Ath-Thabiyyah wal Ilmiyyah Al-Haditsah (hal. 399), cet. Maktabah Al-Furqaan, th. 1424H
[6]. Ath-Thibb An-Nabawy (hal. 292) oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, cet. Maktabah Nizaar Musthafa Al-Baaz, th. 1418H

Tradisi berbelanja di Baghdad menjelang ramadhan tiba

Di tengah kecemasan akan situasi keamanan, rakyat Irak tetap bersemangat menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sebagian besar mereka berbelanja kebutuhan untuk menyambut awal Ramadhan.

"Bisnis menjadi ramai menjelang Ramadhan, bisa menutupi kerugian ketika terjadi serangan-serangan, " kata Muhammad Saleh, penjual sembako di pasar Shorja, salah satu pasar tertua di Baghdad.

Menurut Saleh, para pedagang di pasar Shorja memberanikan diri membuka toko mereka, yang biasanya tutup karena khawatir menjadi sasaran serangan. Begitu juga dengan para pembeli, mulai dari kaum laki-laki, perempuan sampai anak-anak, mereka memberanikan diri kembali berbelanja di pasar itu.

Bagi banyak warga Irak, berbelanja di Pasar Shorja yang sudah berusia 400 tahun merupakan tradisi menjelang bulan suci Ramadhan.

"Berbelanja ke pasar ini sebelum Ramadhan adalah tradisi yang tidak bisa kami tinggalkan begitu saja, meski harus menghadapi resiko. Kami membeli apa saja yang kami butuhkan untuk membuat makanan khas Irak di bulan Ramadhan, " kata Umi Ahmed, ibu dari empat anak.

Berharap Situasi Aman Selama Ramadhan

Sementara para pejabat AS memberikan gambaran, seolah-olah situasi di Irak berhasil mereka kendalikan, rakyat Negeri 1001 Malam itu hanya punya satu keinginan sederhana. Mereka menginginkan situasi di Irak tenang dan aman agar mereka bisa khusyuk menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

"Saya harap para imam masjid berupaya sebaik mungkin untuk menyerukan agar rakyat Iran bersatu dan bukan saling memicu kekerasan, " harap Sadoun Sadiq, seorang pedagang di kawasan Karrada, Baghdad.

"Mereka yang meledakkan bom-bom mobil di tengah warga sipil tak berdosa, bukan hanya tidak punya agama tapi juga tidak punya Tuhan, " tukas Umi Khalid, seorang ibu rumah tangga berusia 60 tahun pada AFP.

Meski demikian, Umi Khalid pesimis kekerasan akan berkurang selama Ramadhan ini. "Yang namanya teroris tidak akan menghormati bulan suci Ramadhan atau hal-hal suci lainnya. Target mereka hanya rakyat Irak, " ujarnya.

Ungkapan pesimis juga dilontarkan warga Irak lainnya bernama Faris, 32. "Saya pikir kekerasan tidak akan berkurang, karena tingginya perbedaan sikap politik, khususnya sekarang ini di mana pemerintah diharapkan melakukan banyak perubahan, " ujarnya

Dari pengalaman tahun-tahun lalu, sejak invasi AS ke Irak, tindak kekerasan di bulan Ramadhan tetap banyak menelan korban jiwa.

Militer AS mengklaim jumlah tindak kekerasan selama beberapa hari sebelum Ramadhan tahun ini, menurun dan diharapkan situasinya akan terus kondusif. Hal serupa diungkapkan PM Iran Nouri al-Maliki yang mengatakan bahwa tingkat kekerasan di Baghdad menurun 75 persen sejak AS mengirimkan pasukan tambahan ke kota itu pada bulan Februari lalu.

Oleh sebab itu, pemerintah Irak memundurkan waktu jam malam di Baghdad yang tadinya dimulai pukul 11. 00 malam menjadi pukul 12. 00 tengah malam. Sedangkan waktu larangan antara pukul 11. 00 pagi sampai pukul 15. 00 sore pada hari Jumat, tidak akan diberlakukan lagi.

Namun, seperti tahun lalu, akan terjadi perbedaan awal puasa antara Muslim Sunni dan Syiah di Irak. Muslim Sunni akan mulai berpuasa pada Rabu (12/9) sedangkan Muslim Syiah baru keesokan harinya. (ln/iol)

Beberapa manfaat berpuasa

Ini beberapa manfaat dari berpuasa, semoga berkenan dan bisa menambah semangat utk menunaikan nya:

1. Memberi kesempatan seluruh sistem tubuh (jantung, perut, usus, buah pinggang, paru-paru, pankreas) untuk beristirahat. Setelah berpuasa organ-organ tubuh itu mendapatkan kembali kekuatan sehingga sistem mampu bekerja lebih efektif dan efisien.

2. Jantung dan pembuluh darah dapat beristirahat karena tidak harus bekerja keras untuk memompa darah menuju organ tubuh dan sistem pencernaan.

3. Menyebabkan pemecahan dan penggusuran kotoran yang melekat pada organ tubuh.

4. Menyegarkan kembali semua sistem dan mengembalikan kemudaan sel, jaringan otot dan pembuluh darah. Puasa memperlambat proses penuaan dan memperpanjang usia.

5. Membantu mengembalikan keseimbangan pengeluaran hormon dan kelenjar-kelenjar anggota tubuh.

6. Pikiran lebih jernih, mempertajam penginderaan dan memperbaiki daya ingat. Perut kosong tidak membutuhkan banyak darah untuk pencernaan, sehingga darah dapat dialirkan lebih banyak ke otak.

7. Menjadikan kulit nampak lebih muda dan bersinar, karena pori-pori kulit membersihkan diri dari racun.

8. Membantu melenyapkan dorongan merokok dan minum minuman beralkohol. Makan yang terlalu banyak akan menegangkan syaraf. Relaksasi yang biasa dicari melalui rokok dan alkohol. Puasa akan mengendorkan syaraf sehingga melenyapkan keinginan untuk merokok dan minum beralkohol.

9. Membakar dan mengeluarkan bahan-bahan yang tidak diperlukan, mencegah pertumbuhan yang tak wajar di dalam tubuh seperti tumor dan bengkak.

10. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.

11. Mengendurkan syaraf dan mengurangi kekhawatiran.

03 Agustus 2008

Bagaimana Doraemon Berakhir???

“Hey… baling-baling bambu!” mendengar kalimat seperti itu pasti yang terbayang dalam batok kepala kita adalah sosok robot kucing yang doyan kue dorayaki. Yup, siapa tak kenal doraemon? Robot maya ciptaan komikus Fujiko F. Fujio ini sangat fenomenal baik di kalangan anak-anak Jepang maupun anak-anak Indonesia. Menginspirasikan bangsa Jepang untuk menciptakan robot sungguhan.

Namun, misteri bagaimana berakhirnya serial kartun ini masih menjadi tanda tanya besar sehingga membuat setiap orang geregetan dibuatnya. Banyak versi cerita mengenai hal ini. Termasuk versi seorang teman bernama Akbar H yang mengambil referensi dari tontonannya.

Diceritakan suatu hari, Nobita pulang lalu—seperti biasa—merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tak lama, ia menyadari ada yang salah dengan Doraemon. Robot kesayangannya itu hanya diam. Ia pun segera menelepon Dorami dan meminta petunjuk darinya. Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya; termasuk tentang Nobita.

Disaat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya “perjalanan waktu”. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan, dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua. Nobita kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang. Ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri.

Di masa depan, usaha Nobita menghidupkan kembali Doraemon berhasil. Kemudian Nobita dewasa mengirimkan Doraemon ke Nobita kecil menggunakan mesin waktu.

Dengan berakhirnya serial Doraemon maka berakhir pula tayangan menarik yang mampu memberi inspirasi, pelajaran berharga serta canda tawa pada anak-anak. Yang tersisa kini adalah tayangan-tayangan tak mendidik buah tangan-tangan sineas tidak kreatif. Hasilnya pun dapat terlihat: anak umur 8 tahunan tega menganiaya, membanting-banting bahkan membunuh secara sadis teman bermainnya sendiri karena terobsesi tayangan-tayangan tidak terkontrol pertelevisian Indonesia.
Anda berminat mendiskusikannya?