---

meliana

Lihat Kartu Ucapan Lainnya (KapanLagi.com)

19 November 2008

HUMOR'S

Teh Kesayangan Drakula

Suatu hari ada pesta di sebuah cafe di kalangan drakula. Peserta yang datang ada mumi, vampir, zombi, dan drakula-drakula. pada saat itu semua berpesta dengan makanan dan minuman yang terbuat dari darah.

Semua peserta pesta memesan minuman dari darah. Karena memang sudah disediakan oleh panitianya. Tetapi ada satu drakula yang memesan air putih biasa. Peserta yang lain terheran-heran.

Kemudian salah satu di antara mereka bertanya, "Kenapa kamu cuma pesan air putih?" Drakula itu menjawab, "Ya, karena aku punya teh celup yang lebih enak..... he...he...he....," sambil mengeluarkan pembalut wanita yang baru saja dibuang oleh pemiliknya..


Bermimpi ke Amerika

Suatu hari, Edo dan Jiki dihukum oleh ibu Guru karena datang terlambat ke sekolah. Lalu ibu guru bertanya pada mereka.

Ibu guru : "Edo, kenapa hari ini kamu datang terlambat!!?"

Edo : "Saya terlambat bangun Bu, karena saya bermimpi ke Amerika naik pesawat terbang, lalu jalan-jalan di sana. Ketika saya terbangun, hari sudah siang Bu."

Ibu guru : "Alasan!! Lalu kamu Jiki, kenapa datang terlambat?!!"

Jiki : Dengan santai Jiki menjawab, "Saya di ajak Edo Bu."

Ibu guru : ???


Amrozi Kecewa Masuk Surga

Setelah benar-benar dieksekusi ternyata Amrozi betul-betul masuk sorga. Betapa girang hatinya karena membayangkan akan segera bertemu para bidadari. Namun, ketika berada di dalam sorga keadaan begitu sepi, lengang, tak ada siapapun. Ia juga berusaha mencari-cari di mana para bidadari yang dijanjikan ada di dalam sorga itu. Setelah berputar-putar mengelilingi semua sudut sorga, akhirnya Amrozi kelelahan dan putus asa. Akhirnya ia putuskan untuk bertanya kepada malaikat.

Amrozi: Siang Om Malaikat, di mana ya penduduk sorga yang lain? Di mana para bidadari?

Malaikat: Wah, Anda telat Bang Amrozi, mereka semua sudah pada berpesta, di sana tuh, di ruangan yang tertutup. Anda sih telat matinya, mau dieksekusi aja pakai mbulet-mbulet segala. Kalau mau gabung langsung aja masuk ruangan itu.

Maka masuklah Amrozi ke ruangan tertutup itu. Musik menghentak dan lampu berkedap-kedip warna-warni, seperti di sebuah diskotek di dunia. Amrozi tersenyum-senyum riang melihat para bidadari itu menari. Tapi, Amrozi juga heran dia tak menemui teman-teman seperjuangannya sesama teroris. Dr. Azhari juga tak ada. Malah ia melihat orang-orang gila seperti Marx, Lenin, Stalin, Hitler, Mao. Di sana juga tampak Pramoedya Ananta Toer, Tan Malaka, juga Soekarno. Wah, pasti ada yang salah, pikirnya.

Maka buru-buru ia keluar mencari malaikat penjaga. Ia mau protes!

Amrozi: Wah, Om Malaikat. Ini pasti ada yang salah. Kenapa di dalam sorga malah ada orang-orang kafir quraisy, para komunis gila. Teman-teman jihad saya malah nggak ada. Gimana ini, pasti Tuhan salah memasukkan orang-orang ini!

Malaikat: Hush! Jaga mulutmu Amrozi. Jangan menyalahkan Tuhan. Sorga ini milik Tuhan, suka-suka Dia-lah mau memasukkan siapa. Emang siapa sih lu nyalah-nyalahkan Tuhan. Sudah untung kamu dimasukkan Tuhan ke sorga. Sebenarnya Tuhan nggak mau masukkan kamu ke sini. Karena kasihan saja kamu dimasukkan ke sini, nggak tega lihat kamu cengar-cengir di Nusakambangan.

Amrozi: Wah, kalau begini caranya nggak mau saya masuk sorga. Untuk apa saya di sorga sama orang-orang gila ini. Saya mau kumpul bersama teman-teman saya saja. Saya juga kecewa sudah capek-capek jihad, hanya begini dapatnya. Di mana teman-temanku.

Malaikat: Ya sudah, kalau maumu itu, sana keluar. Teman-temanmu ada di neraka, mereka lagi ngursusin penduduk neraka merakit bom. Katanya mereka mau bikin bom yang belum pernah ada di dunia. Mereka akan mengebom sorga, katanya.

Maka sambil nyengir Amrozi ngeloyor pergi. "Awas, jika nanti bomku jadi. Kamu yang pertama kali aku bom!" ancamnya kepada malaikat.

Tapi malaikat hanya tersenyum mengejek: "Emang gue pikirin."



Salah Bunuh Orang

Ada seorang satpam yang mempunyai majikan bernama Bu Wati dan Pak Andi. Suatu hari Pak Andi keluar kota dan Bu Wati ditinggal sendiri bersama sang satpam. Suatu hari satpam tersebut mempunyai prasangka buruk bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk, lalu dia di telpon oleh seseorang.

Satpam : "Halo"
Penelepon: "Halo pak satpam, ini Bapak.."
Satpam : "Oh iya kenapa Pak?"
Penelepon: "Cepat periksa ke kamar dan lihat ibu sedang ngapain!"

Setelah diperiksa ke kamar...

Satpam : "Sepertinya ibu sedang menghitung duit Pak."
Penelepon: "Sudah saya duga (perasaan kecewa), cepat ambil pistol dan bunuh dia!!"
Satpam : "Tapi Pak.."
Penelepon: "Cepat bunuh!"
Satpam : "Ba..ba..baik Pak.."
Penelepon: "Nanti saya akan telepon lagi dan melihat keadaan."

Setelah dibunuh dan akhirnya ditelepon kembali...

Satpam : "Halo"
Penelepon: "Pak satpam, sudah dibunuh?"
Satpam : "Su..su..sudah Pak.."
Penelepon: "Bagus, biar tau rasa si ibu sudah mencuri uang saya, sekarang kamu cepat ke kamar, ambil semua duitnya, dan ambil juga semua perhiasan Bu Ani!"
Satpam : "Perhiasan Bu Ani?? Bu Ani siapa Pak??"
Penelepon: "Loh, ini bukannya rumahnya Ibu Ani??"
Satpam : "Bukan ini rumah Bu Wati!!"
Penelepon: "Oh maaf saya salah sambung.."
Satpam : "????"


Serangga Tuli

Pada suatu hari ada seorang Profesor sedang melakukan penelitian tentang serangga.

Pada percobaan pertama Profesor mencabut satu kaki serangga. Kemudian dia berkata pada serangga, "Hai serangga, berjalanlah!". Kemudian serangga itu berjalan.

Sang Profesor kemudian mencabut kaki yang satu lagi, dan Profesor melakukan hal yang sama, berkata pada serangga tersebut, "Hai serangga, berjalanlah!", dan serangga itu masih bisa berjalan.

Pada percobaan terakhir Profesor telah mencabut habis semua kaki serangga tersebut dan berkata, "Hai serangga, berjalanlah!". Karena serangga tidak memberi respon atas apa yang diperintahkan Profesor, maka Profesor mencatat dan mengambil kesimpulan bahwa "Setelah semua kaki serangga dicabut, serangga menjadi tuli".


Pemabuk dan Bartender

Di sebuah Bar yang kebetulan meja barnya pas di tengah tengah, bartender melayani tamu yang mengelilingi meja itu.

Seorang pria yang sudah mabuk berat minta minuman satu gelas lagi "Hey berikan aku segelas wisky lagi".... "Wah gak bisa pak, bapak sudah terlalu mabuk, nanti bapak gak bisa pulang" jawab bartender.

Pria itu pergi dan balik lagi, tapi kali ini di sisi sebelah kanan meja bar, "Hey berikan aku segelas wisky"..."Waduh pak, saya kan bilang tadi gak bisa, ini sudah kebijakan manajemen kami, maaf ya pak" jawab bartender kalem.

Pria itu pergi dan balik lagi di sisi sebelah kiri meja dan berteriak "Bartender, saya minta segelas wisky"..."Aduh bapak ini gak ngerti ya, saya sudah bilang gak bisa! ya gak bisa!" kata si bartender sudah mulai emosi. Pria itu pergi lagi.

Tak lama kemudian dia datang lagi dari arah belakang barteder "Wei, gue minta wisky dong" ...bartender itu memuncak emosinya "Kalau bapak masih minta wisky lagi, saya akan panggilkan security..."

Pria itu menjawab "OK!.. OK!, saya tidak akan minta wisky lagi, tapi saya heran, sudah empat bar saya masuki, tapi kok bartendernya kamu juga ??? HEBAT !!!" sambil ngeloyor pergi.